Senin, 15 Agustus 2016
KAJIAN WASIAT RENUNGAN MASA PENGALAMAN BARU
1. Kajian oleh Para Tuan Guru
2. Kajian Oleh Badrul Wajdi
a. Seperlima Abad Anakku Berpisah
b. PBNW satu Bukannya dua bukannya telu
3. Kajian Oleh Tokoh-tokoh Lain
KAJIAN WASIAT RENUNGAN MASA PENGALAMAN BARU
1. Kajian oleh Para Tuan Guru
2. Kajian Oleh Badrul Wajdi
a. Seperlima Abad Anakku Berpisah
b. PBNW satu Bukannya dua bukannya telu
3. Kajian Oleh Tokoh-tokoh Lain
Minggu, 14 Agustus 2016
Satu Tahun Cahaya Berapa Lama?
Mengapa menggunakan satuan "tahun
cahaya"? Karena benda-benda di luar angkasa jaraknya sangat jauh, kalau
menggunakan meter, kilometer, mile, maka manusia pasti kebingungan
bagaimana menyebutkannya saking banyaknya angka nol.
Contoh, jarak Matahari dengan bintang terdekatnya 40.000.000.000.000 km
atau 40 trilyun kilometer. Sementara masih banyak sekali bintang-bintang
yang letaknya lebih jauh dari itu. Dan jarak ke galaksi Andromeda
adalah 21.000.000.000.000.000.000 km atau 2,1 x 19 km. Bagaimana
menyebutnya?
Maka untuk mengukur jarak yang sangat besar, digunakan satuan tahun cahaya. Cahaya bergerak 299.792.458 meter per detik atau aproksimasinya 300.000 km per detik maka 1 detik cahaya (light second) setara dengan jarak 300.000 km. Bagaimana kalau setahun?
Maka untuk mengukur jarak yang sangat besar, digunakan satuan tahun cahaya. Cahaya bergerak 299.792.458 meter per detik atau aproksimasinya 300.000 km per detik maka 1 detik cahaya (light second) setara dengan jarak 300.000 km. Bagaimana kalau setahun?
300.000 km/detik x 60 detik/menit x 60 menit/jam x 24 jam/hari x 365,25 hari/tahun = 9.467.280.000.000 km = (9,46 x 1012) km
Maka tahun cahaya didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam
waktu satu tahun ketika melewati ruang hampa udara atau setara dengan
9.467.280.000.000 km = (9,46 x 1012 ) km.
Jarak yang sangat jauh tapi lebih mudah untuk diingat. Kita lihat contohnya di bawah ini. Lebih mudah diingat bukan jika menggunakan tahun cahaya?
Dari definisi tahun cahaya tersebut, ketika seorang pengamat di Bumi melihat sebuah bintang yang jaraknya 10 tahun cahaya maka artinya cahaya yang diterima pengamat saat ini merupakan cahaya yang baru tiba setelah melakukan perjalanan dari bintang dengan jarak tempuh 10 tahun. Atau sederhananya si pengamat di Bumi sedang melihat bintang pada keadaannya 10 tahun yang lalu.
Sekadar info, d bawah ini contoh ukuran jarak antar bumi dengan beberapa benda di tata surya.
Jarak yang sangat jauh tapi lebih mudah untuk diingat. Kita lihat contohnya di bawah ini. Lebih mudah diingat bukan jika menggunakan tahun cahaya?
Dari definisi tahun cahaya tersebut, ketika seorang pengamat di Bumi melihat sebuah bintang yang jaraknya 10 tahun cahaya maka artinya cahaya yang diterima pengamat saat ini merupakan cahaya yang baru tiba setelah melakukan perjalanan dari bintang dengan jarak tempuh 10 tahun. Atau sederhananya si pengamat di Bumi sedang melihat bintang pada keadaannya 10 tahun yang lalu.
Sekadar info, d bawah ini contoh ukuran jarak antar bumi dengan beberapa benda di tata surya.
- Bulan = 1,29 detik cahaya
- Matahari= 8,3 menit cahaya
- Mars = 12,7 menit cahaya
- Jupiter = 33 menit cahaya
- Pluto = 5,3 jam cahaya
- Proxima Cetauri= 4.3 tahun cahaya
- Sirius = 8,58 tahun cahaya
- Galaksi Andromeda = 2.300.000 tahun cahaya atau 2,3 juta tahun cahaya
Kamis, 11 Agustus 2016
Kajian Wasiat Renungan Masa Pengalaman Baru part 2
PBNW satu
bukannya dua atau telu
atas pimpinan PB yang satu
dewan mustasyar pemberi restu
pada bait pertama, "PBNW Satu" memberikan ketegasan kepada semua jama'ah bahwa pengurus besar nahdlatul wathan yang disingkat PBNW itu harus satu dalam artian pimpinan PBNW itu harus satu. kenapa harus satu karena dengan satunya pmpinan PBNW ini semua perjuangan organisasi NW akan terus terarah dan satu arah, sehingga semua cita-cita perjuangan melalui pendidikan, sosial dan dakwah yang kadang-kadang juga ketiga lahan itu dibantu dan dipandu oleh politik menjadi sukses. ada keyakinan jika semuanya satu maka semua wujud impian/cita-cita akan menjadi gampang.
pada bait kedua "bukannya dua atau telu" adalah bentuk yang memang sangat diharapkan oleh pendiri agar tidak kesampaian terjadi. tetapi kenyataan yang terlihat adalah PBNW tidak satu dan lebih dari satu. PBNW yang ada saat ini ada dua yakni PBNW Pancor dan PBNW anjani. masing-masing PBNW mengklaim bahwa kepengurusan mereka yang sah dan masing masing sudah punya bukti yang kuat baik secara administrasi maupun legalitas pemerintahan. BUKANNYA DUA(PBNW pancor dan anjani) ATAU TELU (blok pancor+blok anjani+non blok "tidak pancor anjani"). kubu non blok lebih santai dan lebih tenang dibandingkan dengan kubu pancor maupun anjani. kubu non blok yang terpantai lebih tidak terlihat berbentuk struktural dan dipimpin oleh para tuan guru yang dikeluarkan maupun mengeluarkan diri dari kubu anjani. pondok pesantran yang dikelola oleh kubu non blok semakin terlihat maju bahkan ada yang sudah mengelola perguruan tinggi.
BUKANNYA DUA dalam hal ini pancor dan anjani terus menerus berseteru secara struktural, maasing-masing mengkalim diri yang paling sah karena masing masing punya bukti yang kuat dan akurat. masing masng juga mengklaim sudah direstuai oleh dewan mustasyar dan ternyata memang masing-masing memiliki dewan mustasyar. sehingga wajar jika masing-masing merasa direstui oleh dean mustasyar. komposisi dwan mustasyar yang ada pada masing-masing kubu juga sebenarnya komposisi dewan mustasyar pada saat sebelum terjadi dualisme. saat PBNW menjadi dua, dewan mustasyar juga pecah jadi dua. pada kubu non blok tidak ada dewan mustasyar dan ini yang meyebabkan kubu non blok tidak terlalu mau berurusn dengan struktural NW. kedua-duanya punya kepengurusan yang sah di PBNW dan juga punya dewan mustasyar maka sangat sulit untuk bertemu menyelesaikan konflik internal. kalau dalam partai, jika ada dualisme kepengurusan partai maka ada mahkamah partai. jika diorganisasi ada dualisme pimpinan organisasi, maka ada majlis tinggi organisasi yang akan menyelesaikan konflik tersebut sebut saja NU dan Muhammadiyah.
uniknya di NW, selain dualisme pimpinan organisasi ternyata terjadi juga dualisme majlis tertinggi organisasi dalam hal ini adalah dualisme dewan mustasyar. karena dualisme yang unik ini maka pengadilan menjadi tempat pertemuan. maka bertemulah dualisme PBNW dan dualisme dewan mustasyar pada PTUN di jakarta. apa yang terjadi kemudian??? hasil PTUN menyatakan PBNW pancor sah secara hukum dan diakui oleh negara. dan pada akhrnya PBNW hanya satu. ATAS PIMPINAN PB YANG SATU, DEWAN MUSTASYAR PEMBERI RESTU. pada akhirnya NW kembali satu sebagaimana pada masa hayat maulanasyeikh. pada masa hayat maulana syeikh PBNW berkedudukan di pancor dan alhamdulillah pada saat ini PBNW juga berkedudukan di pancor. maulanasyeikh sangat sayang pada desa beliau dan beliau banyak memuat kata pancor dalam syair-syair beliau termasuk dalam wasiat beliau. sebagai catatan tambahan, kedudukan dewan mustasyar sebenarnya lebih tinggi dari pada kedudukan PBNW. ingatttttt
1. PBNW BOLEH DIGANTI ATAU DIPECAT OLEH DEWAN MUSTASYAR TAPI
DEWAN MUSTASYAR TIDAK BOLEH DIGANTI OLEH PBNW.
pernah terjadi di masa hayat maulanasyekhh
2. KEBIJAKAN PBNW HARUS ATAS RESTU DEWAN MUSTASYAR, JIKA
TIDAK MAKA DEWAN MUSTASYAR BOLEH MEMBERIKAN SANKSI
TEGAS PADA PBNW
juga terjadi saat ini, banyak anggota dewan mustasyar yang meninggalkan
PBNW karena tidak mampu memberikan sanksi pada PBNW. ketidak
mampuannya menyebabkan dewan mustasyar lebih meninggalkan kubu
yang bersangkutan.
3. DEWAN MUSTASYAR BUKAN BAWAHAN PBNW YANG SEENAKNYA
DPERINTAH TETAPI DEWAN MUSTASYAR ADALAH SOSOK YANG
DIPERCAYA SEBAGAI REFRESENTASI NW. JIKA DEWAN MUSTASYAR
BAIK INSYAALLAH NW AKAN BAIK JIKA TIDAK MAKA SEBALIKNYA
demikian. wallahu'alam
ttd
badrul wajdi
bukannya dua atau telu
atas pimpinan PB yang satu
dewan mustasyar pemberi restu
pada bait pertama, "PBNW Satu" memberikan ketegasan kepada semua jama'ah bahwa pengurus besar nahdlatul wathan yang disingkat PBNW itu harus satu dalam artian pimpinan PBNW itu harus satu. kenapa harus satu karena dengan satunya pmpinan PBNW ini semua perjuangan organisasi NW akan terus terarah dan satu arah, sehingga semua cita-cita perjuangan melalui pendidikan, sosial dan dakwah yang kadang-kadang juga ketiga lahan itu dibantu dan dipandu oleh politik menjadi sukses. ada keyakinan jika semuanya satu maka semua wujud impian/cita-cita akan menjadi gampang.
pada bait kedua "bukannya dua atau telu" adalah bentuk yang memang sangat diharapkan oleh pendiri agar tidak kesampaian terjadi. tetapi kenyataan yang terlihat adalah PBNW tidak satu dan lebih dari satu. PBNW yang ada saat ini ada dua yakni PBNW Pancor dan PBNW anjani. masing-masing PBNW mengklaim bahwa kepengurusan mereka yang sah dan masing masing sudah punya bukti yang kuat baik secara administrasi maupun legalitas pemerintahan. BUKANNYA DUA(PBNW pancor dan anjani) ATAU TELU (blok pancor+blok anjani+non blok "tidak pancor anjani"). kubu non blok lebih santai dan lebih tenang dibandingkan dengan kubu pancor maupun anjani. kubu non blok yang terpantai lebih tidak terlihat berbentuk struktural dan dipimpin oleh para tuan guru yang dikeluarkan maupun mengeluarkan diri dari kubu anjani. pondok pesantran yang dikelola oleh kubu non blok semakin terlihat maju bahkan ada yang sudah mengelola perguruan tinggi.
BUKANNYA DUA dalam hal ini pancor dan anjani terus menerus berseteru secara struktural, maasing-masing mengkalim diri yang paling sah karena masing masing punya bukti yang kuat dan akurat. masing masng juga mengklaim sudah direstuai oleh dewan mustasyar dan ternyata memang masing-masing memiliki dewan mustasyar. sehingga wajar jika masing-masing merasa direstui oleh dean mustasyar. komposisi dwan mustasyar yang ada pada masing-masing kubu juga sebenarnya komposisi dewan mustasyar pada saat sebelum terjadi dualisme. saat PBNW menjadi dua, dewan mustasyar juga pecah jadi dua. pada kubu non blok tidak ada dewan mustasyar dan ini yang meyebabkan kubu non blok tidak terlalu mau berurusn dengan struktural NW. kedua-duanya punya kepengurusan yang sah di PBNW dan juga punya dewan mustasyar maka sangat sulit untuk bertemu menyelesaikan konflik internal. kalau dalam partai, jika ada dualisme kepengurusan partai maka ada mahkamah partai. jika diorganisasi ada dualisme pimpinan organisasi, maka ada majlis tinggi organisasi yang akan menyelesaikan konflik tersebut sebut saja NU dan Muhammadiyah.
uniknya di NW, selain dualisme pimpinan organisasi ternyata terjadi juga dualisme majlis tertinggi organisasi dalam hal ini adalah dualisme dewan mustasyar. karena dualisme yang unik ini maka pengadilan menjadi tempat pertemuan. maka bertemulah dualisme PBNW dan dualisme dewan mustasyar pada PTUN di jakarta. apa yang terjadi kemudian??? hasil PTUN menyatakan PBNW pancor sah secara hukum dan diakui oleh negara. dan pada akhrnya PBNW hanya satu. ATAS PIMPINAN PB YANG SATU, DEWAN MUSTASYAR PEMBERI RESTU. pada akhirnya NW kembali satu sebagaimana pada masa hayat maulanasyeikh. pada masa hayat maulana syeikh PBNW berkedudukan di pancor dan alhamdulillah pada saat ini PBNW juga berkedudukan di pancor. maulanasyeikh sangat sayang pada desa beliau dan beliau banyak memuat kata pancor dalam syair-syair beliau termasuk dalam wasiat beliau. sebagai catatan tambahan, kedudukan dewan mustasyar sebenarnya lebih tinggi dari pada kedudukan PBNW. ingatttttt
1. PBNW BOLEH DIGANTI ATAU DIPECAT OLEH DEWAN MUSTASYAR TAPI
DEWAN MUSTASYAR TIDAK BOLEH DIGANTI OLEH PBNW.
pernah terjadi di masa hayat maulanasyekhh
2. KEBIJAKAN PBNW HARUS ATAS RESTU DEWAN MUSTASYAR, JIKA
TIDAK MAKA DEWAN MUSTASYAR BOLEH MEMBERIKAN SANKSI
TEGAS PADA PBNW
juga terjadi saat ini, banyak anggota dewan mustasyar yang meninggalkan
PBNW karena tidak mampu memberikan sanksi pada PBNW. ketidak
mampuannya menyebabkan dewan mustasyar lebih meninggalkan kubu
yang bersangkutan.
3. DEWAN MUSTASYAR BUKAN BAWAHAN PBNW YANG SEENAKNYA
DPERINTAH TETAPI DEWAN MUSTASYAR ADALAH SOSOK YANG
DIPERCAYA SEBAGAI REFRESENTASI NW. JIKA DEWAN MUSTASYAR
BAIK INSYAALLAH NW AKAN BAIK JIKA TIDAK MAKA SEBALIKNYA
demikian. wallahu'alam
ttd
badrul wajdi
Kajian Wasiat Renungan Masa Pengalaman Baru part 1
"Seperlima abad anakku berpisah
selama itu timbullah fitnah
disana sini anakku berbantah
sesama saudara didalam nahdloh"
bait pertama (seperlima....) memberikan kabar kepada kita bahwa selama
seperlima abad tersebut ada sesuatu yang insyaAllah akan terjadi dan
sesuatu itu terjadi ketika anakku (warga NW) berpisah. bait tersebut
tidak serta merta diartikan bahwa anakku akan berpisah selama seperlima
abad. seperlima abad tersebut adalah masa penggemblengan, masa ujian
untuk kenaikan kelas, masa kegelapan menuju masa yang terang benderang,
masa kesulitan menuju masa kebahagiaan. masa yang penuh sensasional,
masa yang penuh duka. masa seperlima (20 tahun) ini menurut bait kedua
(selama itu...) diawali dengan adanya fitnah dan berjalan dengan fitnah.
fitnah itu bisa berasal dari internal keluarga maulanasyeikh, bisa
berasal dari interla keluarga besar NW, bisa juga berasal dari eksternal
NW. fitnah tersebut terus menerus berkembang seolah-olah menjadi
kebenaran dan pada akhirnya semua orang merasa benar sendiri, dan
kemudian saling menyalahkan. fitnah yang awalnya berasal dari satu orang
terus bertambah menjadi berasal dari banyak orang sehingga selama
seperlima abad tersebut juga merupakan masa fitnah. karena adanya fitnah
maka muncullah bantah-membantah (disana-sini anakku berbantah).
memang
tepat Firman Allah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW bahwa fitnah itu
lebih kejam dari pada pembunuhan. bantah-membantah yang nampak pada
nahdlatul wathan berawal dari berbantah secara argumen pada muktamar di
Praya (lokal) dan saya memperkirakan berbantah ini akan berakhir di
tingkat nasional (sengketa Kemkuhham) dan diputuskan di tingkat
internasional (solatiyah). oleh cendikia NW berbantahnya secara formal
(mukatamar, sidang dan lain) dan yang menyedihkan adalah cara
berbantahnya kaum awam NW yang sampai memunculkan korban (kasus
kecamatan suralaga, kecamatan wanasaba dan lainnya). berbantah tersebut
hanya terjadi pada warga sesama saudara NW (bait ke empat). saat warga
NW saling bantah maka warga non NW menjadi penonton. hasilnya warga NW
ada yang semakin NW, ada yang NW biasa-biasa, ada yang menjadi NW
(karena kepentingan) dan ada yang semakin menjauh dari NW saking lamanya
warga NW saling berbantah (20 thun).
KESIMPULAN
1. Nahdlatul wathan di uji oleh Allah selama seperlima abad ini agar setelah seperlima abad manjadi organisasi untuk solusi INDONESIA. semakin sering orang mengerjakan soal ujian maka semakin dia cepet berada di kelas tertinggi. semakin banyak soal ujian maka semakin rajin orang untuk belajar agar lulus sehingga menjadi semakin pinter. saya tidak katakan kita belom pinter, kita sudah pinter hanya saja belum sepinter yang di harapkan oleh maulanasyeikh, makanya kita butuh banyak waktu untuk belajar, kita butuh banyak ujian agar bisa menjawab setiap soal yang ada dan pada akhirnya kita lulus dengan CUMLAUDE dan menjadi guru untuk menyelesaikan konflik lain di INDONESIA (amin)
2. banyak kemungkinan yang terjadi setelah seperlima abad, diantaranya perkara yang membuat NW berpisah sudah selesai (kepemimpinan perempuan), PBNW akan menjadi satu, atau PBNW tetap dua dan keduanya saling dukung mendukung
3. terdapat empat masa dalam NW, yaitu masa pendirian dan pengembangan (saat maulana masih hayat), masa belajar dan pengembangan (seperlima abad), masa wisuda (berbahagia) dan pengembangan dan terakhir masa mengajar (solusi indonesia) seperti ungkapan maulana "pada akhirnya NW akan mengatur"
by
Badrul Wajdi
Sabtu, 09 April 2016
Ternyata Einstein tidaklah Jenius
Ternyata Einstein tidaklah jenius? Tulisan yang anda baca sekarang mencoba untuk menjawab pertanyaan ini. Kebanyakan orang berpikir Einstein adalah orang yang jenius.
Meskipun dari biografinya diinformasikan beliau berprestasi buruk di
sekolah, walaupun dikemudian hari ia berubah menjadi orang yang sangat
berpengaruh dibidang Sains. Banyak juga yang percaya bahwa dia memiliki
kecerdasan yang unggul dalam penalaran matematika kompleks yang pada
akhirnya tiba pada rumus E = MC2. Kebenaran tentang Einstein sama sekali
berbeda. Meskipun ia cukup pintar, prestasinya tidak datang dari
kecerdasan yang unggul. Misalnya, Rumus Einstein tentang Kesetaraan energi dan massa sebenarnya bukan hasil dari penalaran matematika kompleks. Bahkan, dia tidak menggunakan penalaran matematika atau ilmiah sama sekali. Jika Einstein tidak tiba di E = MC2 oleh penalaran matematis atau ilmiah, bagaimana ia sampai di sana?
(Image From: worldculturepictorial.com)
Einstein tidaklah jenius. Einstein sebenarnya tidak sejenius
seperti yang orang kira. Dia hanya memiliki perasaan ingin tahu yang
sangat besar. Keunggulannya adalah ia tidak takut untuk berpikir secara
berbeda dibandingkan orang lain yang ada di sekitarnya. Beberapa waktu
kemudian Einstein menjadi tertarik dengan fisika (1895) khususnya dengan
listrik, magnet, dan fenomena cahaya yang kesemuanya sudah berada di
bawah kajian intensif sejumlah ilmuwan fisika. Sejumlah teori ilmiah
dan persamaan matematika sudah berhasil. Bahkan prinsip relativitas,
telah dirumuskan berabad-abad sebelumnya oleh astronom Galileo.
Kebanyakan ilmuwan pada saat itu
benar-benar puas dengan teori-teori yang ada. Ada beberapa situasi
teori-teori ini tidak bisa memberikan penjelasan secara memuaskan
terhadap fenomena-fenomena ilmiah tertentu. Para ilmuwan lainnya tidak
ada yang benar-benar menaruh banyak perhatian terhadap kekurangan ini.
Tak seorang pun, kecuali Einstein. Tetapi ingat, Einstein tidaklah jenius.
Einstein tertarik dengan kekurangan yang
ditinggalkan oleh teori-teori sudah berlaku pada waktu itu. Bahkan, ia
sangat menikmati bergelut dengan “teka-teki pikiran” untuk dirinya
sendiri, untuk melihat apakah teori ini bisa memberikan penjelasan
secara memuaskan.
Salah satu teka-teki yang dia ajukan
kepada dirinya sendiri adalah : Jika seseorang terbang di ruang angkasa
dengan kecepatan cahaya dengan / lengan terentang sepenuhnya memegang
cermin wajah, apa yang akan mereka lihat di cermin? Apakah mereka akan
melihat wajah mereka? Apakah akan lebih besar atau lebih kecil daripada
jika mereka diam? Apakah akan terdistorsi dengan cara apapun? Apakah
gelombang cahaya punya waktu untuk memantul dari wajah mereka, memantul
ke cermin, dan memantul kembali ke retina mereka yang juga bergerak
dengan kecepatan cahaya? Dan bagaimana jika pengamat lain mengawasi
semua ini dari tanah? Apa yang ia lihat?.
Ini adalah teka-teki yang akhirnya
menyebabkan Einstein sampai kepada rumus E = MC2. Seperti yang Anda
lihat, tidak ada apa-apa yang luar biasa, kita juga bisa bertanya hal
yang sama seperti teka-teki itu kepada diri kita sendiri. Tapi apakah
kita mampu untuk menjawabnya? atau setelah mendapat jawaban, apakah
jawaban itu cukup memuaskan? Mungkin kebanyakan dari kita akan berpikir
dan berkata “ah buat apa sibuk memikirkan teka-teki ini, toh tak akan
ada gunanya, sebab tak ada benda lain yang bisa bergerak dengan
kecepatan cahaya”. Tetapi, tetap Einstein tidaklah jenius
Apa yang membuat Einstein yang berbeda,
bagaimanapun juga, ia menolak untuk menyerah sampai dia memecahkan
teka-teki ini. Dia tidak tinggal dengan teka-teki ini hanya sehari atau
satu, dua minggu, seperti mungkin kita lakukan. Dia tidak menyerah
setelah satu bulan berlalu tanpa jawaban. Dia bahkan tidak berhenti
setelah satu atau dua tahun dari memeras otaknya. Tahukah anda? Einstein
terjebak dan terus memikirkan teka-teki ini selama 10 tahun.
Yah…sepuluh tahun, dari 1895-1905. Ia
terus merenungkan teka-teki ini hampir setiap hari. Dia membahasnya
dengan teman-temannya. Ia menjelajah dengan rekan-rekannya. Dia
membicarakan hal itu dengan para pemikir ilmiah terbesar di zamannya.
Tidak ada yang bisa memberikan jawaban. Tetapi hal yang besar tentang
Einstein adalah bahwa ia tidak menyerah seperti yang kebanyakan orang
lakukan. Dia tidak mengatakan “ini sudah cukup, biarkan saya pergi ke
hal-hal besar dan lebih baik” Tidak, dia tinggal dengan teka-teki ini.
Ia menolak godaan untuk menerima jawaban tidak lengkap hanya untuk
menyudahi pencarian ini. Dia bertahan dengan seluruh rasa ingin tahunya
yang besar. Dan akhirnya ketika jawabannya datang, dia yakin bahwa ini
benar. Maka, semakin jelas bahwa Einstein tidak jenius
Bagaimana Einstein akhirnya memecahkan
teka-teki ini? Yah, ternyata ia hanya melakukan tebak-tebakan liar.
Setelah bertahun-tahun berjuang dengan masalah ini, akhirnya dia
memiliki pengetahuan yang mengubah arah peradaban modern. Apa
pengetahuan itu? Sebenarnya, ini tidaklah semuanya kompleks , dan tidak
perlu seorang jenius untuk memikirkan hal ini. Yang Einstein
lakukan adalah menganggap bahwa kecepatan cahaya adalah konstan! Ia
berasumsi bahwa tidak ada yang bisa bergerak lebih cepat dari kecepatan
cahaya, dan bahwa cahaya bergerak dengan kecepatan yang sama, tidak
terpengaruh oleh keadaan pengamatnya. saat itu, belum ditetapkan bahwa
kecepatan cahaya adalah konstan. Semua orang berpikir bahwa waktu dan
ruang yang konstan. Tapi Einstein bersedia mempertimbangkan bahwa apa
yang orang percaya tentang cahaya, waktu, dan ruang adalah salah!
Einstein terkejut. Jika kecepatan cahaya
benar-benar konstan, seperti yang secara intuitif ia kira, maka energi
dan materi harus satu dan sama. Tidak hanya harus energi dan materi
harus sama, tetapi jumlah energi bahkan sama dengan bagian terkecil dari
materi, adalah fenomenal, dengan penalaran ini, secuil materi bisa
menghasilkan energi yang sangat besar. Tidak hanya itu, Jika kecepatan
cahaya adalah konstan, Einstein juga beralasan bahwa waktu dan jarak
haruslah relatif. Tapi ini benar-benar bertentangan dengan apa dipercaya
oleh semua orang, termasuk para ilmuwan terkemuka di dunia. Pada tahun
1905, ia menerbitkan penalara ini, termasuk kesimpulannya bahwa E =
MC2, dalam kertas tiga halaman berjudul “Does The Inertia Of A Body Depend On It’s Energy Content?”.
Makalah ini tidak memiliki catatan kaki dan tidak satupun referensi
yang dipakai untuk mendukungnya, tulisan ilmiah yang benar-benar gila.
Karena ini gila, tentunya banyak kritikan
dan tentangan yang dialamatkan kepadanya. Diantaranya bagaimana ia
dengan beraninya bertentangan dengan prinsip-prinsip Newton yang sudah
mapan, ilmuwan bertanya kepada kepadanya “mana bukti ilmiahnya?”, dan
mereka selanjutnya berkata “ini tidak benar, tak masuk akal, dan hanya
teori omong kosong belaka”. Apa jawaban Einstein terhadap keraguan itu?
Jawaban yang datang darinya Sungguh sangat sederhana, dia hanya menjawab
“periksalah, anda akan melihat bahwa saya benar”. Tentunya ini bukan
jawaban yang memuaskan para ilmuan tersebut. Sepertinya semakin kuat
dugaan bahwa Einstein tidak jenius
Ternyata, Einstein benar. Dua puluh tahun
kemudian, ketika teknologi sudah tersedia untuk menyelidiki asumsi
Einstein, dilakukanlah tes ilmiah yang ketat, teorinya divalidasi.
Akhirnya, seluruh dunia telah setuju bahwa yang Einstein temukan adalah
benar. Dia akhirnya menang meskipun butuh waktu lama untuk membuat
orang lain percaya kepadanya.
Yahh…Butuh Waktu yang sangat lama, dan
ini membutuhankan ketekunan yang luar biasa. Andaikan Einstein tidak
pernah dilahirkan, apakah ada yang bisa menemukan teori ini?. Adakah
dari kita yang memiliki ketekunan dan kesabaran seperti yang Einstein
miliki?. Seperti kata Einstein “Sebenarnya, saya tidaklah jenius, tetapi saya hanya tekun”…
Langganan:
Postingan (Atom)
CARA DOWNLOAD DI BLOG INI
1. Klik link download, anda akan diarahkan menuju adf.ly. tunggu 5 detik pilih SKIP AD
2. Klik Download yang berwarna biru.
3. Isi Verification Code. setelah terisi sesuai dengan yang diminta klik Download yang berwarna biru di bawah kotak verification code.
2. Klik Download yang berwarna biru.
3. Isi Verification Code. setelah terisi sesuai dengan yang diminta klik Download yang berwarna biru di bawah kotak verification code.
Semoga bermanfaat dan terimakasih atas kunjungannya....